Tujuh Hari Kepergian Sang Kyai,Amanah Diteruskan oleh Putra Sulung

Lebak,darunna’im.sch.id- Genap tujuh hari sudah kepergian ayahanda tercinta.
Selama itu, doa-doa tak henti mengalir dari keluarga, para santri, alumni, hingga wali santri. Rasa kehilangan atas wafatnya sosok teladan, pengasuh, dan pejuang pendidikan tak mudah dilukiskan dengan kata. Namun, dalam duka, teringat pesan beliau yang selalu membekas:

“Perjuangan pondok tidak boleh berhenti hanya karena ditinggal mati oleh kiyainya, melainkan harus tetap eksis seumur dunia.”

Hari ini, bertepatan dengan malam tahlil tujuh hari kepergian beliau, estafet perjuangan itu resmi diteruskan oleh putra sulung beliau, Al-Ustadz Ahmad Qia Tanasuka. Dengan ridha dan tawakal, serta disaksikan oleh santri, alumni dan para kyai se-lebak, keluarga besar Pondok Pesantren Darunna’im mengukuhkan beliau sebagai penerus amanah besar ini — meneruskan semangat perjuangan, menjaga nilai-nilai, serta membawa Darunna’im menuju masa depan yang lebih baik.

Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan, keikhlasan, dan pertolongan kepada beliau dalam memimpin dan melanjutkan cita-cita luhur ayahanda.
Karena pondok ini harus terus hidup – bukan karena kiainya, tetapi demi tegaknya perjuangan Islam sepanjang usia dunia.

Tujuh Hari Kepergian Sang Kyai: Amanah Diteruskan oleh Putra Sulung

 

Bagikan:

Berita lainnya

Kirim Pesan