Evaluasi demi evaluasi kalau hanya Rencana & Retorika tanpa adanya kerja nyata, sungguh hanya membuang-buang waktu
(Selesaikan tugas dengan cepat, jangan diperlambat)
.
Agar tujuan hidup bisa menjadi kenyataan, maka fokus pada gambaran cita-cita yang positif.
(Yakin cita² kita akan terwujud)
Selama Manusia membayangkan hidup ini susah, maka yang akan terjadi selamanya kesusahan.
(Kesusahan lahir dari pikiran kita sendiri)
Salah satu syarat untuk mencapai kesuksesan yaitu dengan Mengenali diri sendiri.
(هلك امرؤ لم يعرف قدره)
Begitupun dengan kemajuan Pondok, maka harus kenal & tahu kelemahan kita hingga bisa dijadikan bahan evaluasi diri.
(Kalau tidak greget pada kemajuan pondok, terus mau apa kita disini? Tidak satu frekwensi dengan semangat pondok)
Terus berbuat yang terbaik, mengenali potensi dirinya, apa yang bisa dibagi/dipersembahkan untuk orang lain, pondok dan masyarakat
(Tidak lelah mengaktualisasi diri)
Kalau hanya menikmati hidup dengan kemalasan, akan tergilas dengan waktu & zaman (Tunaikan tanggungjawwb sebaik²nya, inisiatif, kita ini insan bukan seekor sapi. Jangan jabatan kita jadi zona nyaman yang membuat kita malas)
Ketika menunaikan tugas setengah-setengah, tidak percaya atau ngeluh pada arahan Pimpinan, maka tunggu kerugian & kehancuran
(Taat pada pimpinan, tidak ada pilihan lain)
Setiap arahan Bapak Pimpinan bukan sekedar omong kosong melainkan, sudah melalui renungan & pertimbangan yang matang
(Jangan ada distrust pada pimpinan)
Para Pengasuhan di setiap lembaga memiliki kebijakan & otoritas dalam memutuskan setiap permasalahan berdasarkan instruksi dari Bpk pimpinan, jangan ngeyel. (Keputusan Pimpinan Pondok lewat kebijakan pengasuhan tidak boleh ditentang)
Air panas bisa membuat kentang lembek, tapi bisa membuat telor keras. Begitupun dengan proses dalam Mendidik & membimbing Santri, tergantung bagaimana cara mempola & memprosesnya.
Keputusan Bpk Pimpinan Pondok untuk Rihlah khusus bagi Santri putri tahun ini DIBATALKAN/DITIADAKAN
(Kamis,12 Desember 2024)
Harus pandai-pandai menyikapi situasi & kondisi, tangani dengan serius, cepat tanggap, exsekusi dengan gerak cepat, jangan sampai mengorbankan Santri, karena ketidakseriusan dari Para Penanggung jawab, bekerja setengah hati
(Jangan kecewakan kepercayaan dari para wali santri)
Dua tempat kenyamanan Santri tidak terlepas dari kondisi kenyamanan Asrama & kenyamanan kelas, yang seharusnya kenyamanan itu tercipta dalam kondisi kondusif dibawah tanggung jawab para Pengasuhan & KMI
(Kenyamanan di Asrama, Pengasuhan & Kadispon Kenyamanan di Kelas Direktur KMI & Staf Guru)
Kalau semuanya Fokus serius & mau terlibat dalam tugas & amanahnya masing-masing, tidak mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak diharapkan
(Fokus terhadap tugasnya masing-masing)
Andai saja Bpk.Pimpinan tidak bijak dalam menyikapi segala kejadian & informasi yang disampaikan oleh setiap Guru, mungkin akan terjadi distrust/kehancuran/ acak-acakan
(Bangun komunikasi yang baik & hindari berburuk sangka)
Perbedaan antara Mental Miskin & Mental kaya yaitu: Mental miskin adalah seseorang yang berharap pemberian orang, sedangkan Mental Kaya adalah orang yang selalu ingin memberi
(Kebahagiaan itu tidak seharusnya dikonversi dengan materi)
Berikan hak Santri dengan mengisi otak-otak Santri dengan ilmu & pengetahuan, Maka mengajarlah tepat waktu dengan persiapan-persiapan mengajar dengan maksimal
(Jangan dikira santri senang kalau kelas kosong)
(Red/Al-Ustadz Iwan suwandi, M.Pd.)